Program Kosabangsa 2024 Jembatani Kolaborasi

- LPPM
- 23 Oktober 2024
Jakarta, 6 September 2024 – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) telah mengumumkan penerima pendanaan program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) tahun anggaran 2024. Pada tahun 2024 ini, ada 122 proposal kosabangsa yang didanai terdiri dari 122 Tim pelaksana yang berasal dari 75 Perguruan Tinggi yang didampingi oleh 122 Tim Pendamping yang berasal dari 52 Perguruan Tinggi dengan lokasi pelaksanaan tersebar di 71 kabupaten/kota. Hal ini disampaikan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Dir. RTPM) M. Faiz Syuaib pada Penandatangan Kontrak Pendanaan Program DRTPM di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Program Kosabangsa merupakan program pendanaan untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat. Secara khusus program Kosabangsa memprioritaskan wilayah daerah tertinggal serta wilayah prioritas kemiskinan ekstrem atau wilayah rawan bencana yang kemudian disebut wilayah prioritas Kosabangsa. Pada tahun ini, ada 5 tema bidang fokus utama Kosabangsa yaitu ketahanan pangan, kemandirian kesehatan, energi baru terbarukan, kemandirian ekonomi, dan kemandirian pariwisata.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Diktiristek, M. Faiz Syuaib, mengatakan bahwa kolaborasi pelaksanaan tridarma antara insan perguruan tinggi lintas klaster dalam program Kosabangsa merupakan wujud kontribusi nyata dalam pengembangan kesejahteraan dan kemajuan bangsa melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya.
Adapun wilayah pelaksanaan Kosabangsa tahun ini terdiri dari wilayah rawan bencana sebanyak 28 kabupaten, wilayah prioritas Kosabangsa yang berasal dari 27 kabupaten dan wilayah lainnya (umum) yang berasal dari 16 kabupaten. Dengan dilaksanakannya Program Kosabangsa yang tersebar di 26 Provinsi diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, mitra kerja sama, dan pemerintah dalam meningkatkan daya saing bangsa dan pengembangan sumber daya manusia unggul melalui penerapan teknologi dan inovasi dari perguruan tinggi untuk penyelesaian permasalahan di masyarakat.